Januari 21, 2011

Alat Pemecah Ombak (APO)

Alat Pemecah Ombak

Tak dapat dipungkiri bahwa permasalahan lingkungan akibat perubahan iklim telah sangat nyata dampaknya. Salah satu yang paling mendapat dampak tersebut adalah kawasan pantai. Akibatnya banyak kawasan pantai yang rusak dan terdegradasi. Untuk mengatasi dan menghambat dampak tersebut, Alat Pemecah Ombak (APO) menjadi salah satu sarana dan solusi.

Definisi
Secara garis besar pemecah ombak / gelombang terbagi menjadi 2, yaitu pemecah gelombang natural (alami) seperti tanjung, hutan mangrove, karang atau terumbu karang. Dan pemecah gelombang buatan, seperti APO dari beton ataupun apo dari ban bekas. Namun pada pembahasan kali ini akan lebih difokuskan pada alat pemecah ombak buatan.
Definisi Alat Pemecah Ombak (APO) adalah struktur yang dibangun di pantai sebagai bagian dari pertahanan pantai atau untuk melindungi kawasan pantai dari pengaruh cuaca, ombak, ataupun sedimentasi (umumnya pasir tetapi juga dapat terdiri dari sedimen kasar seperti kerikil dan lain-lain).

Tujuan
Alat Pemecah Ombak (APO) dimaksudkan untuk mengurangi intensitas gelombang (ombak) di perairan dekat pantai sehingga dengan demikian dapat mengurangi erosi dan abrasi pantai. Pemecah ombak dapat berupa sesuatu yang tetap ataupun mengambang. Umumnya pemecah ombak ini di buat dan dtempatkan sekitar 1-300 meter dari lepas pantai di air yang relatif dangkal dengan salah satu ujungnya terkait dengan pantai.
Alat pemecah ombak, konstruksi biasanya sejajar atau tegak lurus pantai untuk menjaga kondisi ketenangan di pelabuhan. Sebagian besar konstruksi APO yang dipakai itu tergantung pada pendekatan gelombang dan mempertimbangkan beberapa parameter lingkungan lainnya.
Mekanisme kerja pemecah ombak adalah ketika sebuah gelombang air laut datang mendekati hit pemecah ombak, kekuatan konsentrasi ombak yang akan menghantam pantai dipecah secara parsial oleh alat pemecah ombak. Deposisi ini menyebabkan adanya penurunan kekuatan konsentrasi gelombang ombak yang akan menghantam pantai. Gelombang ombak tidak lagi besar, sehingga bagian pantai yang berada di dekatnya lebih terlindungi dari bahaya erosi atau abrasi.
Melihat fungsi dan kegunaan tersebut, alat pemecah ombak ini sangat-sangat bermanfaat sekali dalam masalah konservasi kawasan pantai dan potensi-potensi lainnya seperti ekowisata pantai. Alat pemecah ombak ini juga menjadi sentral berkaitan dengan pemuliaan dan pengembangan kawasan mangrove. Bibit mangrove muda yang ditanam dalam usaha konservasi, sangat memerlukan perlindungan dari terpaan ombak besar sampai mangrove tersebut dewasa dan memiliki akar yang kuat. Sehingga akan terbentuk hutan mangrove yang sangat berperan sebagai pelindung alami pantai.


Jenis Alat Pemecah Ombak (APO)
a. Acrropode
Accropode adalah single-layer armor unit buatan yang dikembangkan oleh Sogreah pada tahun 1981. Accropode unit armor beton diterapkan dalam satu lapisan. Merupakan yang paling banyak digunakan saling blok beton dalam bangunan pantai.



b. Tetrapod
Tetrapod adalah struktur beton berkaki empat yang digunakan sebagai unit baju di pemecah gelombang. Bentuknya tetrapod ini dirancang untuk mengusir kekuatan gelombang datang dengan memungkinkan air mengalir disekitarnya dan bukan melawan ombak sepenuhnya, dan untuk mengurangi perpindahan dengan membiarkan distribusi acak tetrapoda untuk saling berpaut.






c. Dolos
sebuah blok beton dalam bentuk geometris kompleks, beratnya mencapai 20 ton, digunakan dalam jumlah besar untuk melindungi dinding pelabuhan dari kekuatan yg menyebabkan gelombang laut. Mereka dikembangkan di London Timur, sebuah kota pelabuhan di Afrika Selatan, pada tahun 1963








d. Mole
mol adalah sebuah struktur besar, biasanya dari batu, digunakan sebagai pemecah gelombang, dermaga, atau lintasan antara tempat-tempat yang dipisahkan oleh air.






e. Xbloc

f. Karung Berisi Pasir
Karung-karung plastik diisi pasir pantai dan disusun bertumpuk sebagai penghadang ombak.

g. Ban Bekas
Ban mobil bekas disusun bertingkat dengan di bagian tengahnya ditempatkan bambu-bambu kuat sebagai penyangganya. Metode ini sangat sederhana dan murah. Selain itu juga sebagai pemanfaatan kembali ban mobil bekas.

h. Floating Breakwater (Alat Pemecah Ombak Mengapung)
Floating breakwater terutama cocok untuk daerah di mana rentang pasang surut tinggi, karena mereka mengikuti tingkat air.
Floating breakwater umumnya dibagi menjadi empat kategori umum:
1. Pemecah gelombang kotak
Jenis paling sering digunakan. Berbahan polystiren.




2. Ponton
Umumnya terbuat dari drum apung yang disusun sedemikian rupa dan terkoneksi satu dengan yang lainnya.







3. Mat


4. Tethered float

1 komentar:

  1. Baru ini ada dua tanggul yang jebol di jakarta yakni Tanggul Kalibaru, Cilincing, dan Tanggul Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. kira teknologi ini sudah digunakan belum ya?

    BalasHapus