Februari 24, 2011

Menjadi Miliarder Lewat Dunia Cyber


Internet saat ini bukan hanya menjadi sarana “silaturahmi” atau sekedar mencari berita, namun juga menjadi tempat yang menarik untuk dijadikan sarana berinvestasi. Coba tengok saja pengusaha-pengusaha yang sudah merantau di dunia cyber ini. Yang paling fenomenal saat ini adalah Mark Zuckerberg pendiri Facebook. Social network yang ia dirikan sejak 2004 lalu, kini telah bernilai USD 50 miliar. Berbekal ide yang orisinal dan kemampuan di bidang teknologi yang mumpuni, Mark berhasil membuat Facebook mengalahkan Yahoo! Dan eBay. Yahoo! Dilaporkan “hanya” memiliki nilai USD 22 miliar, sedangkan eBay bernilai UDS 37 miliar. Posisi tertinggi masih dirajai oleh Google yang nilainya mencapai USD 200 miliar.
Mark Zuckerberg

Awalnya facebook dikembangkan disebuah kamar kost dengan berbekal komputer, koneksi internet dan ide yang super brilian. Tentu saja dalam perjalananannya Mark memerlukan beberapa investasi, tapi toh sekarang Facebook sudah berhasil merengkuh jutaan penggila jejaring sosial.

Di Asia, sosok yang menjadi miliarder berkat usaha di dunia cyber dengan sosial network adalah Yoshikazu Tanaka. Pria berusia 33 tahun ini menjadi miliarder berkat Gree, jejaring sosial versi Jepang. Gree awalnya hanya sebuah proyek hobi saat ia masih bekerja di Rakuten, situs belanja milik orang terkaya ke-6 di jepang, Hiroshi Mikitani. Saat ini Gree sudah memiliki 15 juta pengikut, naik dua kali lipat dari tahun 2009. Besarnya pengikut turut menaikkan nilai Gree. Tahun 2010 nilai Gree naik menjadi USD 1,4 miliar dari sebelumnya USD 850 juta di tahun 2009.

-> Yoshikazu Tanaka


Selain dua orang tadi masih ada anak muda lain seperti Andrew Gower (pendiri RuneScape), Blake Ross dan David Hyatt (pendiri Mozilla), Chad Hurley (pendiri Youtube) yang juga sukses lewat bisnis internet.

Melihat kesuksesan mereka tak heran kini banyak pengembang startup (perusahaan baru) di luar negeri mulai mencicipi dunia cyber. Sebenarnya peluang sukses seperti orang-orang di atas makin besar dengan banyaknya bantuan yang tersedia bagi pengusaha startup. Mungkin (salah satunya) kendala informasi yang menyebabkan Indonesia belum memiliki pengusaha sesukses mereka.

Contoh konkrit bantuan untuk penggiat startup datang dari Edwardo Saverin (rekan Zuckenberg) dan IBM. Saverin konon berkeliling dunia untuk mencari dan memberi dukungan kepada perusahaan-perusahaan start up. Baru-baru ini ia mengucurkan dana sangat banyak untuk start up Qwiki. Saverin tidak mnyebutkan berapa banyak dana yang ia keluarkan. Bocoran dari Qwiki menyebutkan dari modal mereka, USD 8 juta, sebagian besar “disumbang” oleh Saverin.

Untuk mengembangkan start up tidak hanya diperlukan dana tapi juga pemberian akses riset dan pendidikan. Langkah taktis ini seperti dicontohkan oleh IBM desember tahun lalu. IBM memberikan kesempatan seluas mungkin untuk mengakses pusat riset, marketing dan pengembangan teknik yang ada di IBM.

Apabila ada yang berminat berbisnis di dunia cyber, jangan ragu-ragu. Just do it.

Sumber:

Media Indonesia 30 januari 2011

Jessica Livingstone, Founders at Work Stories of Startup's Early Days, 2007


Tidak ada komentar:

Posting Komentar