"Nggak keterima di sekolah negeri.... yaa sekolah di luar negeri aja".
Begitulah kata buku yang saya baca beberapa tahun lalu.
Saya sih menurut aja apa kata buku. Entah penulisnya yang kelewat pinter atau saya-nya yang memang bodoh, solusi sekolah di luar negeri itu begitu saya percayai. Sampai akhirnya, alhamdulillah *sujud syukur*, keyakinan saya itu terjawab. Setelah berjuang beberapa tahun, insya Alloh saya akan berangkat untuk belajar di Kyushu University tahun ini (2012) sebagai research student melalui beasiswa Monbukagakusho (monbusho) dari MEXT.
Nasib orang bermacam-macam. Ada yang "lancar jaya" (meminjam ungkapan dari seorang teman), banyak juga yang padat merayap. Syukur kalau teman-teman termasuk yang kuliah IP jauh di atas rata-rata, sukses dapat kerja, dengan gaji luar biasa. Untuk yang "padat merayap" tetap harus bersyukur.
Bisa jadi karena SMPTN tidak lolos atau kuliah S2 di kampus ternama pulau jawa masih di atas budget, membuat kampus negeri "tidak mau" menerima kita sebagai mahasiswanya. Walaupun begitu, seperti yang banyak ditulis di buku-buku motivasi "dunia belum berakhir" koq. Untuk masalah kuliah, solusi SIMPLE-nya adalah "Nggak keterima di sekolah negeri.... yaa sekolah di luar negeri aja."
Bisa jadi karena SMPTN tidak lolos atau kuliah S2 di kampus ternama pulau jawa masih di atas budget, membuat kampus negeri "tidak mau" menerima kita sebagai mahasiswanya. Walaupun begitu, seperti yang banyak ditulis di buku-buku motivasi "dunia belum berakhir" koq. Untuk masalah kuliah, solusi SIMPLE-nya adalah "Nggak keterima di sekolah negeri.... yaa sekolah di luar negeri aja."
Inilah langkah-langkah yang saya tempuh: